08 April, 2009

MODEL PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI SECARA HOLISTIK

MODEL PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI SECARA HOLISTIK
Contributed by ninda
Friday, 18 January 2008
Last Updated Friday, 18 January 2008
Penelitian ini dilakukan untuk menemukan secara empiris model pembelajaran bermain secara holistik yang dapat
merangsang seluruh aspek perkembangan anak secara optimal. Selaras dengan teori humanistik yang menekankan
keterpaduan antara aspek sikap dengan kognitif. Piaget (Forman,1983) juga menyarankan agar aspek kognitif, moral
dan dirangsang pengembangnnya dalam aktivitas pembelajaran. Berikut Gordon (1985) menandaskan bahwa
perkembangan anak usia dini belum terjadi differensiasi antara pikiran, tindakan dan perasaannya. Selanjutnya menurut
Hurlock (1994), Kartono (1996), Bredekamp (1997) dan Supriadi (2002) bahwa bermain adalah sangat penting artinya
bagi kehidupan anak. Anak dan bermain tidak dapat dipisahkan. Lewat aktivitas bermain edukatif potensi diri anak, sikap
positif dan rasa percaya diri dapat berkembang ke arah yang lebih matang dengan memfasilitasi materi bermain yang
sesuai dengan kebutuhan, pengalaman, karakteristik dan kemampuan mereka. Untuk mencapat tujuan tersebut
digunakan Research and Development, penelitian yang bersiklus yang berlapis, berulang dan berkesinambungan, mulai
dari studi awal, penyusunan rancangan model konseptual (hipotetik) kemudian diuji kelayakannya (validasi), diuji-coba
dan terus menerus dievaluasi dan direvisi hingga dihasilkannya model pembelajaran bermain secara holistik yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran anak usia dini pada kelompok bermain. Data
dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Komponen-komponen model
tersebut antara lain: 1) tujuan dan asumsi; 2) lingkup dan paradigma model 3) tahapan pembelajaran bermain; 4) peran
dan prinsip reaksi pendidik; 5) sistem penunjang; 6) sistem sosial 7) aplikasi; 8) produk model; 9) kriteria keberhasilan
model; 10) dampak dalam implementasi model. Hasil penelitian ini adalah diperolehnya model pembelajaran bermain
yang lebih efektif yakni dapat mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak usia dini secara komprehensif.
Dikatakan efektif karena model ini: 1) dirancang secara sistimatis, logis, dan rinci dimulai dari penentuan tema dan fokus
pemgembangan, penentuan kegiatan belajar bermain, dan penentuan alat-alat permainan yang diperlukan; 2)
metode/teknik dalam proses pembelajaran bermain dan alat-alat permaian yang digunakan sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan anak didik; 3) alat-alat permainan selain mudah dibuat juga dapat mengunakan bahan yang murah,
bahan dari lingkungan sekitar; 4) difasilitasi berbagai ragam dan bentuk permainan yang disenangi anak. Dengan bentuk
dan jenis permainan yang bervariasi tersebut disamping membuat anak tidak bosan juga dapat meletakkan dasar
pengembangan seluruh aspek perkembangan anak. Selain itu pendidik kelompok bermain telah mampu memahami,
membuat model program dan menerapkannya sehingga anak didik dapat aktif belajar sambil bermain dengan rasa
gembira tanpa membahayakan diri anak.
Web Site SIMAWA Universitas Bengkulu
http://

Tidak ada komentar:

Posting Komentar